Seandainya

Seandainya...

Andai mendidik itu kita ibaratkan sedang bercermin. Bayangan yang muncul adalah diri kita sendiri. Keadaan murid itu, ya pantulan dari diri kita, yang katanya sebagai guru...😁

Ketika ada 'cemong'  pada bayangan diri di dalam cermin, tentu kita mematut diri.  Membersihkan diri, hingga bayangan terlihat bersih.

Nah, bayangan itu siswa kan? Cerminnya adalah pola kita mendidik.

Ketika bercermin, jilbab kita atau peci kita miring, tentu tidak memecahkan cermin kan ya...😁 Atau tentu kita tidak membuang jilbab/pecinya...😂
Kita membenahi diri, hingga pada cermin, peci dan kerudung rapi.

Lagi-lagi kita hanya butuh waktu, dan kesabaran untuk mematutkan hasil bercermin...😊

Mendidik memang pelik...😥
Sering kita menganggap siswa harus berfikir seperti pikiran kita..(😁 itu mah mungkin hanya saya...)

padahal kita tahu, ada keunikan dalam pikir manusia, siswa juga ya manusia..😁
Kalau kata pakar pendidikan mah 'multiple intelegence'. Kita hanya butuh waktu dan kesabaran. Tujuan orang tua menyekolahkan anak-anak itu agar mereka berubah menjadi lebih baik.

🙏🏼🙏🏼🙏🏼
_Sekedar intropeksi pada diri sendiri, ya saya (Neni Nurachman), yang masih belajar menjadi gurunya manusia_

😊😊😊😊😊

Sunber Gambar: Take by Neni Nurachman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Endog Lini

Review Buku Kiai Sableng Santri Gendeng

Me Time Versi 2