Sendal Jepit Baru
Oleh: Neni Nurachman Empat hari telah dilalui, di bulan Ramadhan ini. Segala kegiatan tahunan tentu sangat dinanti semua muslim. Termasuk di kampung tempat tinggal Keluarga Abah Iding. Ambu Itok menjadi bangun dini hari menyiapkan makan sahur. Anak-anaknya Ujang dan Ade, kembali mengikuti pesantren ramadhan di mesjid jamie tengah kampung. Malam itu, usai tarawih di surau dekat rumahnya. Ade berbincang pada ibunya, Ambu Itok. Bercerita apa saja yang dia lajukan seharian. Terutama saat Ambu Itok belum oulang dari tempat kerja. "Bu, tau nggak? Sendal jepit Adul hilang sebelah. Jadi dia main nggak pakai sandal." Ade mulai menceritakan teman mainnya. Anak tetangga yang baru berusia 3 tahun. "Lalu?" Telisik Itok. "Tadi Ade memberi sendal ke Adul." Jawab Ade. "Sendal yang mana? Masa anak laki-laki memakai sendal perempuan. Kan nggak boleh itu." Sahut Itok. "Tadi, Ade belikan sendal baru. Sendal jepit. Tujuh rebuan, Mbu." Ade malanjut