Oleh: Neni Nurachman "Niiii, hayu" Tiga suara remaja tanggung memanggilnya. "Bentarrrr." Sahut Nuraini, gadis mungil itu keluar menghampiri ketiga temannya. Turun dari babancik. Tas ransel biru tua bertepngger di punggungnya. Tersenyum lebar menghampiri ketiga temannya. Sesekali memperbaiki jilbab putih. Pagi ini, dia memakai seragam baru. Putih-biru, tiada lagi warna merah di topi dan rok. Tegap, melangkah meninggalkan rumah panggung sang nenek. Berempat melangkah, semangat baru, menuju sekolah baru. Nuraini, Cecep, Mimin dan Esih. "Cep, kok atributnya belum dipasang?" Mimin menatap Cecep. "Cecep belum beli, Min." Tak bergeming, tetap berjalan terdepan. "Ayo, nanti kesiangan." Cecep mempercepat langkah. Berempat menyusuri jalan desa. Deretan batu tertata rapi. Tak terasa sakit, mereka menggunakan sepatu. Sepatu masih baru. Setelah satu minggu melalui masa orientasi di SMP Negeri Pasir Angin. Hari inilah perwujudan harapan dimula