Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Bekal Sekolah Bentuk Kasih Sayang Orang Tua

*) http://www.kompasiana.com/neninurachman/bekal-makanan-wujud-kasih-sayang-orang-tua_58ae7e04319773a204e84464 Oleh : Neni Nurachman (Nie Noor) Jajanan yang di jual oleh para pedagang di sekitar sekola anak-anak sangat beragam. Makanan rumahan maupun makanan pabrikan. Belum lagi aneka minuman kemasan, atau bahkan yang dibuat langsung di tempat. Apakah itu semua sudah aman dikonsumsi oleh anak kita? Tak ada jaminan untuk itu. Berbagai zat penyedap, pewarna dan aroma sintetik tentu terdapat di dalamnya. Harapan terbesar berada pada kejujuran dan kebaijan hati para penjaja makanan dan minuman. Langkah preventif yang dapat dilakukan para bunda adalah membuat bekal makanan dari rumah untuk anak-anak. Tentu para orang tua akan melakukan hal terbaik untuk anak-anaknya. Salah satunya menyiapkan makanan halalan dan toyiban. Makanan halal dan bergizi untuk keluarga. Dalam menyiapkan bekal makanan, kita para bunda membutuhkan kreatifitas tinggi. Kita patut mencari informasi dulu makan

Berbagi Ala Venny Eriska

Gambar
Oleh: Nie Noor Mengikuti training CWO (Class Writting Online). Waktu tanggal 18-19 Februari 2017. Hari pertama durasi latihan 3 jam.Hari kedua selama 4 jam. Media sosial yang digunakan adalah group Whats App (WA). Ratusan peserta yang bergabung,  dari Sabang sampai Merauke. Materi yang dipaparkan tentang cara menulis novel, cerpen dan skenario film. Diahir, kita dapat e-book gratis. Sebagai tindak lanjut, peserta diberikan tiga jenis tugas. Batas wakti pengumpulan selama satu minggu kedepan. Salah satu tugasnya mengirimkan cerpen. Nah, jika kita serius dan disiplin, setelah tugas dikumpulkan, akan dikirim e-book materi training dan e-book antologi cerpen para peserta. Training ini sangat menguntungkan. Peserta bisa membuka materi kapan saja. Saat training, peserta bisa multy task, dan juga bisa sambil leyeh-leyeh. Jika ketinggalan dapat menyimak dengan konsekwensi ratusan chat terbaca. Karena grup WA yang digunakan, memang lumayan harus jeli saat menyimak. Hari pertama ributnya mi

Review Buku Kiai Sableng Santri Gendeng

Kiai Sableng Santri Gendheng "jenaka tak sekedar tawa" http://menara62.com/2017/02/18/kiai-sableng-santri-gendheng-jenaka-tak-sekedar-tawa/ REVIEW BUKU Oleh: Neni Nurachman (Nie Noor) Judul : Kiai Sableng Santri Gendheng "jenaka tak sekedar tawa" Penulis : Awang Surya Penerbit : Ersa Tahun Terbit : 2012 ISBN : 978-602-18332-1-6 Kemasan bahasa yang ringan. Tata bahasa yang baik, walau beberapa dialek bahasa jawa tercantum didalamnya. Terutama dialek Jawa Timuran sesuai latar cerita. Ini yang menarik dari buku ini. Hal lain, menuturkan ilmu Islam terasa ringan. Hujjah jelas dan dapat diterima secara universal. Dan pembaca tidak merasa sedang belajar Ilmu Islam. Kiai bernama Abdul Halim, yang terkenal dengan Cak Dul. Murid setianya Sukir dan Beno. Tentu banyak audiens sang Kiai. Dua orang inilah yang keseharian bersama Cak Dul. Ketiga Kiai dan Santri ini selalu mendiskusikan banyak hal. Semua peristiwa menjadi pelajaran untuk mereka bertiga. Keilmuan Cak Dul

Magnet Pilkada DKI Jakarta

Oleh: Neni Nurachman (Nie Noor) "Lho, kok bisa? Memangnya Indonesia ini milik Jakarta? Yang pilkada Jakarta, yang libur seluruh negeri ini." Ucap seseorang terdengar diantara percakapan dengan rekannya. Memang di daerahnya tidak melakukan pemilihan kepala daerah. Sehingga lupa bahwa pilkada kali ini adalah serentak . Walau beberapa daerah tidak melaksanakannya. Otomatis pemberlakuan libur secara nasional. Libur nasional ditetapkan pada tanggal 15 Februari 2017. Keputusan Presiden RI disebarkan melalui berbagai media. Media sosial juga media elektronik mengabarkan ke seluruh rakyat Indonesia. Baik daerah yang menyelenggarakan pilkada maupun yang tidak melakukannya. Respon cepat tanpa debat. Semua taat saat berita libur nasional diumumkan. Diakui atau tidak, memang pilkada yang diketahui sejagat Indonesia ya pemilihan gubernur DKI Jakarta. Selain sebagai ibu kota negara, kota ini cukup menyedot banyak perhatian publik. Masyarakat dalam negeri dan luar negeri. Orang yang m

Juragan Artikel Mencetak Saudagar Artikel

Gambar
Oleh : Nie Noor Gagap jemari saat hasrat menulis membuncah? Pernahkah mengalaminya? Ya, saya sering susah mengeksekusi gejolak ide yang ada dipikiran dan hati. Bingung menulis kata-kata hingga dapat menjadi barisan kalimat. Apalagi menulis karya yang akan berbuah uang. Tak terbayangkan. Seorang teman menawarkan training online, Juragan Artikel 15. Sisi penamaan kebayang sudah. Saya mencoba mengikuti. Walau yakin ga yakin apakah punya bakat menulis atau tidak. Ada waktu untuk menulis atau tidak. Dan waktu berlalu belum separuh. Ada perubahan banyak. Saya lebih berani menulis, walau belum tentu bagus. Indscript Training Centre bekerja sama dengan @JoeraganArtikel menyelenggarakan pelatiha Juragan Artikel ke-15, kegiatan ini dapat memotivasi dan tentu memberikan ilmu bagaimana cara membuat artikel yang baik. Tak hanya baik, tetapi memberi solusi. Juga diarahkan bagaimana cara agar tulisan kita dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Bukan tujuan pertama memang pengahsilan finansial dar

Alhamdulillah, Bukan Umbrella

Gambar
Oleh : Nie Noor Terkesima seisi ruang menyimak pemaparan Profesor dari Jepang itu. Takjub, sesaat audiens sedikit bengong. Dia sisipkan candaan ringan,hingga berapa audien yang memahaminya tergelak. Profesor super keren. Jauh-jauh datang ke Indonesia berbagi ilmu. Demi keinginannya agar yang maju tak hanya Jepang. Usai tiga jam berdiskusi, penutupan tiba. Setelah selsai acara, tanpa komando audiens mengantri. Ingin berfoto. Bergantian Profesor itu dikerubuti dan berfoto. Inilah budaya Indonesia, always take picture. Atau memang zamannya. Namun tak ada yang salah. Hanya nampak saja profesor lelah. Tapi, termasuk aku, ingin juga berfoto dengan beliau. Ruangan telah sepi, semua peserta dan panitia telah kembali menuju aktifitas masing-masing. Aku, dan seorang teman berdiri di tangga depan gedung tempat acara. Berbincang melepas rindu. Entahlah baru bersua kali kedua, dalam kegiatan serupa tahun lalu. Erat obrolan kami. Tiba-tiba profesor di depan mata, ditemani beberapa orang panitia.

1001 MAKNA KATA MAAF

Gambar
Oleh : Nie Noor "Maafkan bila aku tak sempurna." Penggalan sebaris lirik salah satu lagu yang mengandung kata maaf. Sempat juga viral kata-kata "Maafkan aku yang dahulu." Tentu memaknainya akan berbeda-beda. Permasalahannya apakah ketika seseorang mengatakan maaf itu artinya dia bersalah atau berdosa? Terdapat banyak yang mengartikan kata maaf. Berdasarkan kondisi peristiwa yang mengakibatkan seseorang mengatakannya. Bisa jadi penyebab hal tersebut adalah sebuah kesalahan. Tetapi tak semua kata maaf dilatarbelakangi oleh sebuah kesalahan atau dosa. Memaafkan dapat dimaknai memaklumi. Misalnya dalam sebuah komunitas. Setiap orang anggotanya tentu telah memahami kelebihan dan kekurangan teman-temannya. Umpamanya terdalat seseorang yang relatif ceroboh dibanding dengan yang lain. Kecerobohan yang terus berulang hingga menjadi karakter atau merk yang diberikan padanya. Tatkala orang tersebut berbuat ceroboh, maka teman-temannya akan memaafkannya. Boleh dikata bahwa

ITEUNG MILANGKALA

Gambar
Oleh : Nie Noor*) Terlalu terik matahari memapar wajah Iteung. Dia berhenti sekedar melepas lelah di serambi Kaum. Sepulang bekerja, Iteung tak langsung menembus panas menuju rumah. Dia memilih menikmati semilir angin ditengah hiruk pikuk alun-alun kota kecil ini. Meski tak sesegar angin sepoi di halaman rumah, tetap bersandar dan melepas lelah. Setidaknya keringatnya menguap sedikit. Sesekali menanti getar HP miliknya. Namun setelah sekian lama dia beristirahat, tak jua masuk telpon atau sekedar sms masuk dari suaminya, Abah Kabayan.Tumben, biasanya suaminya meminta menanti di Kaum dan pulang bersama. Berharap sedari pagi ada telpon dari suaminya, atau sebait puisi romantis. Atau tiba-tiba suaminya menjelma di depannya kini dengan setangkai mawar merah. Iteung hanya melamun saja. Hingga satu jam dia selonjoran, yang diangannya tak jua datang. Di PHP dengan lamunannya sendiri. Setelah kumandang adzan dan iqomah berlalu, Iteung solat ashar di Kaum itu. Usai solat, masih berharap ada