Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Endog Lini

Gambar
Ku: Neni Nurachman Caricangkas jeung jangkrik teu nyoara. Waktu geus liwat ti sareureuh kolot. Teu pati simpe teuing peuting ieu. Sakali-kali sora kohkol ngelentrong, ciciren nu ngaronda masih keneh nyaring. Ambu Itok ngaroris panto, tuluy tutulak. Lampu-lampu dipareuman, iwal ti nu nyaangan pipir jeung teras hareup. Ret ka lebah kamar Ujang. Ambu Itok noong tina lawang panto, nu ngahaja teu dirapetkeun nutupna. Sup ka kamar Ujang. Ambu Itok nyimbutan tur ngabebenah budakna nu ngageubra. Lampu di pareuman, diganti ku lampu nu remeng-remeng Terus ka kamar Ade, lowong taya sasaha. Karek inget yen si bungsu ngendong di Uwana. Jetrek, mareuman listrik. Kamar Ade meredong. Ambu Itok bebenah. Wudhu, terus kekeprik kasur, memeh sare. Kamarna satengah poek. Kacaangan ku lampu leutik warna bungur. Gep kana HP, terus ngetik, ngirim WA ka nu jadi salaki. Abah Iding acan mulang, aya gempungan di bale desa. ***** "Ambu! Ambu!" Jandela kamar di ketrok sababaraha kali. Abah Iding ngage

Sepi

Meminta tak diberi Bertanya tak berjawab Tersenyum tak berbalas Sepi ini Berbalut luka? Berbalut duka? Berbalut suka? Berbalut bahagia? Berbalut jengah? Tetap tak bersua jawaban Sunyi dalam riuh Gemuruh makin menenggelamkanmu Ku tak mampu menemukanmu Sekalipun hanya bayangan Termangu memangku rindu Mendekap senyap Hingga kau pun berlalu Membiarkanku tetap memaku Pilu Adakah tingkah salah? Mungkin aku terlalu pongah? Maafkan aku, hati bergumam Ku tahu kau tak dengar #Puisi_Neni Neni Nurachman Cintawana, 6 April 2017 Sepimu mana Moethmainnah Az-Zein? Sepiku? Disini, Di belantara kata Ia terjaga, Mengeja rasa Menggumam Maya Menahan tawa Eh, Kenapa tawa? Bukankah ia terpenjara? Dalam bahasa yang kau terka? Tak jua bersuara? Berdua bahagia? Dalam senyap Yang pengap Aduhai, Salah? Pongah? Bebaslah, Enyahlah! Iin Muthmainnah Kutai kartanegara, 06 April 2017

Ayo Bernasyiah dengan Riang Gembira

Gambar
Oleh : Neni  Nurachman Nasyiah merupakan perkumpulan para perempuan usia dari 17 tahun sampai dengan 40 tahun, berdasarkan AD dan ART organisasi ini. Organisasi otonom dari persyarikatan Muhammadiyah. Jelas nampak yang terkumpul di dalam nasyiah adalah para perempuan muda dan produktif. Karena menurut WHO manusia produktif adalah dari 14 tahun hingga 64 tahun. Walaupun kategori pemuda menurut Undang-Undang Kepemudaan adalah dari 17 tahun sampai dengan 30 tahun. Namun semua tercover dalam nasyiah. Kiprah Nasyiah adalah mewujudkan puteri Isalm yang sebenar-benarnya. Fokus pada pendidikan, keperempuanan dan perlindungan anak. Apakah para penghuni perkumpulan ini hanya mengurusi organisasi ini saja? Tentu tidak. Para perempuan muda dalam Nasyiah adalah perempuan super. Para perempuan muda yang cerdas mengatur waktu secara optimal, waktu untuk tanggung jawab rumahtangga, pekerjaan dan organisasi. Berorganisasi bukan sisa waktu, tetapi menyisihkan waktu. Nasyiah adalah wadah untuk menampun

Tetap Bertahan

Aku tetap masih bertahan, Agar jemari tetap tak gemulai di atas toots, Menuliskan kegaduhan, Di sini, ya disini, Tentang apa? Tetap jemari ini akan di tahan, Hingga kelak kegaduhan berhenti, Apakah nanti akan ditulis? Tetap akan ditahan, Kali ini tak akan dibiarkan merdeka, Menuliskan tentang kegaduhan, Apakah karena takut? Bukan, tidak benar sama sekali, Ada kalanya memang harus ditahan, Agar tak tertuliskan obuat gaduh, Untuk tidak menambah-nambah lagi, Sehingga kehormatan dan wibawa semua tetap terjaga. *** Rawa Kamis,16 Maret 2017 Neni Nurachman

Muhasabah Mengajar

Oleh: Neni Nurachman *) Kegiatan 'keenam' MGMP Fisika SMA Kab.Tasikmalaya adalah telaah soal hingga membuat soal perbaikan. Berdasarkan kisi-kisi dan soal USBN. Pemateri dari widyaiswara P4TK IPA, Bapak Siharto,MT. Kegiatan dilaksanakan hari senin tanggal 3 April 2017.  Untuk kegiatan tatap muka. Esok harinya akan dilakukan kegiatan mandiri berupa praktek. Membuat kisi-kisi tidaklah semudah yang biasa dilakukan. Kisi-kisi dibuat idealnya harus bisa dijadikan oedoman soal oleh siapa saja. Sehingga, pbuatan kisi-kisi mesti teliti. Memperhatikan pembuatan indikator soal dengan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum. Jika satu Kompetensi Dasar (KD) memuatvbanyak soal, tahapan berfikir hendaknya mencapai KD yang tertera. Tetapi, apabila satu KD dibuatkan satu soal, maka indikator soal menggambarkan ketercapaian KD. Setelah kisi-kisi terkoreksi, dan memenuhi aturan serta berada dalam kategori baik, maka lanjut ke soal yang telah dibuat berdasarkan kisi-kisi tersebut. Soal y