Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

HAMPA DALAM RIUH

Gambar
Oleh: Neni Nurachman "Udah dong, simpan gadgetnya. Ini saatnya tidur, istirahat dan our time nih." Ujarku manja. Hatiku sangat iri padanya. Lelaki kekar belahan jiwaku, asik mengusap dan mengelus layar androidnya. Hanya membalas rajuku dengan lirikan nakal, melempar senyuman menggoda. Walau lebih kurasakan macam ejekan tersadis. Dunia terbalik. Biasanya aku yang selalu diingatkan agar lekas mematikan android. Dia menyarankan tidak berselancar di layar gawai jelang tidur. Sehingga aku yang selalu terganggu dengan ajakan dia untuk larut dalam obrolan ringan. Ritual berbincang bahkan bersenda gurau itu wajib jelang beranjak tidur antara aku dan dia, jauh sebelum keranjingan medsos menimpaku. Juga dia. Semenjak dunia ghaib mengganggu kami, ritual itu tidak terlalu intens. Sekedar pelipur kewajiban saja. Dilakukan sembari masing-masing sibuk dengan gadget. ***** Selama empat pekan HP rusak. Padahal di pekan itu deretan deadline berbaris. Beberapa kelas online melalui WA, faceb

Aku Selalu Bangga padamu, Mbok!

Gambar
Oleh: Neni Nurachman “Mas Danang! Mau ikut Mbokmu apa Bapak?” Setengah membentak suara lelaki paruh baya di tengah temaram lampu minyak. Anak lelaki itu menunduk. Ada getar memanas dalam dadanya. Tak kuasa ia menatap bapaknya. Apalagi menjawab pertanyaan yang tak ia fahami. Bagaimana dia harus memilih Mbok dan Bapak. Tidak bisa ia pilih salah satu. Dia makin menunduk. Tangisnya tidak pecah. Isakan dia tahan. Jika meledak tangisnya makin menjadi amarah Bapaknya. “Mbok ngak apa-apa sendiri, Le.” Perempuan itu mengusap kepalanya. Lembut. Terasa seperti dia meneguk air es teh manis saat dahaga. Anak itu melirik Mboknya. Lalu menatap ke arah lelaki yang mengajukan pertanyaan. Nanar. “Aku ikut Mbok.” Bergetar dia menjawab pertanyaan itu. “Kowe kudu melu Bapak, Le!” Bentak lelaki kurus berambut putih itu. Tanpa sempat mengemasi pakaian atau buku pelajaran. Anak lelaki itu mengikuti langkah bapaknya. Pergi meninggalkan rumah kayu. Rumah tempat dia bercengkrama dengan ketiga adik perem

Penantian Senja

Rintik menderas Bah membuncahi jalanan Pulang terhambat Petir menyambar Bak menantang sesumbar Jantung bergetar Ranting meliuk Derak gerak baraduk Pohon merunduk Tak jua reda Laju terobos senja Burai menoda Singaparna, 28 April 2017 Neni Nurachman